Rabu, Juli 22, 2009

Ganja

Terbang tertawa kumelayang ringan diantara awan hijau
Pelangi dimana-mana memanjang dari sudut timur sampai ke barat

Wahai sobat dalam sukaku, kau nikmat dan sungguh memukau
Rasa bebasku seketika tumbuh menjulang tinggi tak bercacat


Fantasi serasa nyata, semua telanjang di depan mata

Di sela degup jantung kugembira menertawakan apa saja

Semua lucu, semua bodoh, ha ha ha
Hanya aku sendiri disini, asik dan tertawa


Hai, kemanakah kan kau bawa aku, sobat?

Aku tak tahu tentangmu banyak
Yang kutahu hanya kau takkan menyakitiku, sobat

Dan 'tuk mendalamimu pun aku malas


Pada saat masih duduk di bangku SMA, saya pernah melihat seplastik kecil cacahan daun kering milik seorang teman yang dengan bangganya ia pamerkan sebagai ganja. Saya ternganga karena takjub melihatnya. Dalam hati, saya dengan polos dan noraknya hanya bisa bilang "wah..., seperti itu toh bentuknya".
Begitu kuliah, saya pernah secara tidak sengaja melihat seorang kawan akrab, dari fakultas yang berbeda, menyelipkan dua batang rokok hasil lintingan sendiri tanpa filter yang lebih kurus dari rokok biasa ke dalam dompetnya. Dalam hati saya spontan menebak bahwa benda itu adalah ganja. Dan ternyata benar. Saat saya menanyakan padanya, ia mengaku hobi menghisapnya. Katanya hobi tersebut tidak berbahaya, karena menghisap ganja tidak sama dengan menggunakan putau atau morfin atau zat terlarang lainnya. Efek sampingnya sangat minim dan tidak membuat kecanduan.


Setelah itu saya baru memperhatikan ternyata cukup banyak orang disekitar saya waktu itu yang mengkonsumsi zat terlarang di negeri ini. Bagi mereka hal itu bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Tidak perlu ditakuti, karena mereka bisa mengontrol diri sehingga tidak sampai mendapatkan pengaruh buruk dari ganja apalagi sampai ketagihan. Just have fun.

Saat saya sudah lulus kuliah, saya dikenalkan teman saya kepada seorang sahabatnya yang ternyata juga gemar menghisap ganja. Mirip dengan jawaban yang pernah saya terima (seperti
deja vu), menurutnya menghisap ganja itu tidak berbahaya dan tidak menagih.

Apa benar tidak ada efek samping yang buruk saat mengkonsumsi ganja, selain dapat memberikan rasa nikmat? Apa benar mengkonsumsi ganja tidak akan menimbulkan ketagihan? Apa sih sebenarnya yang terjadi saat ia masuk ke dalam tubuh?


Sekilas tentang Ganja
Kata ganja diambil dari bahasa Sansekerta. Nama latinnya adalah Cannabis, suatu genus tanaman berbunga dari keluarga cannabaceae. Dalam genus tersebut terdapat tiga spesies, yaitu: Cannabis sativa, Cannabis indica dan Cannabis ruderalis.(1,2)

Klasifikasi ilmiah tanaman:
Divisi: Magnoliophyta.

Kelas: Magnoliopsida.

Subkelas: Hamamelididae.
Ordo: Urticales.

Famili: Cannabaceae.

Genus: Cannabis.

Spesies: Cannabis sativa, Cannabis indica, Cannabis ruderalis. (2)


Zat aktif yang terkenal dan dicari sebagai zat rekreasi yang terkandung di dalam tanaman ganja adalah THC.


Yang biasa dipakai untuk tujuan rekreasi hanyalah spesies Cannabis sativa dan Cannabis indica. Hal ini disebabkan karena kadar THC dalam spesies Cannabis ruderalis sangatlah rendah. Oleh karena itu jenis tanaman ini hanya digunakan untuk membuat serat rami (
hemp) sebagai bahan pembuat tali rami, kertas atau kain. Namun hal itu akan berbeda bila cannabis ruderalis disilangkan dengan spesies sativa atau indica. (2)

Cara Pemakaian (ilegal)
Untuk tujuan rekreasi, ganja biasanya diolah menjadi Mariyuana (Marijuana, istilah dari Meksiko)(5) dan Hasis (hashish, bahasa Arab) (8)


Mariyuana
Mariyuana dibuat dari tanaman ganja yang dikeringkan. Cara mengkonsumsinya adalah dibakar dan dihisap mirip rokok tembakau.(3) Di Indonesia bahasa slang yang sering dipergunakan untuk menyebut mariyuana adalah gele, cimeng atau baks.


Hasis
Hasis/ hashish/ hash dibuat dari olahan getah ganja yang diperoleh dari trichomes. Trichomes adalah kelenjar berupa rambut-rambut halus keputihan yang muncul di permukaan tanaman ini.
Konsentrasi THC di dalam trichomes ini lebih tinggi dari pada di bagian lainnya. Bentuk Hasis seperti pasta keras yang akan melunak bila dipanaskan. Cara mengkonsumsinya beragam. Ada yang langsung membakar dan menghisapnya dalam lintingan kertas atau mencampurkannya kedalam rokok tembakau, lintingan mariyuana atau bahan herbal lainnya. Ada pula yang menghisapnya dengan pipa, bong, bubbler atau pavorizer. Selain dihisap ada pula orang yang memakannya, secara langsung atau menjadikannya sebagai bahan pembuat makanan. Hasis terlarut di dalam lemak sehingga biasanya dipakai dalam membuat makanan yang mengandung lemak (minyak, mentega, butter dan lain-lain) seperti keik, brownies, atau cookies dll.(8)

THC (Tetrahydrocannabinol)
Saat ganja dihisap, dari paru-paru THC secara cepat akan masuk ke aliran darah lewat pembuluh-pembuluh (pipa-pipa) darah di paru-paru yang akan masuk ke jantung dan oleh jantung akan dipompa ke seluruh pembuluh di dalam tubuh. Dengan kata lain zat THC ini akan terbawa ke seluruh tubuh, termasuk ke otak dan organ lainnya. (3) (Sama halnya bila dimakan, dari usus THC akan diserap dan dibawa ke dalam aliran darah dan mengalami proses yang sama).

Di otak THC akan bereaksi dengan suatu reseptor (penerima) khusus, yang dijuluki reseptor cannabinoid. Reseptor ini tidak sama penyebarannya dan jumlahnya di otak. Berjumlah banyak pada daerah tertentu dan sedikit bahkan tidak ada pada beberapa daerah
otak yang lain sehingga THC ditangkap hanya di bagian-bagian otak tertentu.(3)

Dengan perumpamaan saya ibaratkan THC adalah orang yang ingin berbelanja dan tidak membawa uang kontan tapi hanya membawa kartu kredit, sedang reseptor cannabinoid saya ibaratkan adalah toko-toko yang menerima pembayaran dengan kartu kredit dan bagian otak lain yang tidak ada reseptor cannabinoidnya adalah toko-toko yang tidak menerima kartu kredit. Orang tersebut hanya bisa berbelanja di toko yang menerima kartu kredit, berarti THC hanya berefek pada bagian otak yang memiliki reseptor cannabinoid.


Jumlah reseptor cannabinoid paling banyak terdapat pada bagian otak yang bertugas mengatur kenikmatan, memori, pemikiran, konsentrasi, persepsi waktu dan gerakan terkoordinasi. Apabila THC masuk ke bagian-bagian tersebut maka pada daerah itu akan terjadi reaksi-reaksi selular dan dikeluarkannya dopamine. Itu sebabnya terjadilah perasaan nikmat yang dapat disertai kekacauan persepsi, terganggunya koordinasi, kesulitan dalam berpikir dan memecahan masalah, serta gangguan dalam hal belajar dan mengingat selama dalam pengaruhnya.(3)

Orang yang telah merasakan enaknya menggunakan ganja ada kemungkinan diantaranya akan terus menggunakan. Tidak benar bila dikatakan penggunaan
ganja sama sekali tidak akan menagih. Proses pemakaian ganja yang lama (kronis) semakin memungkinkan timbulnya adiksi/ ketagihan. Pada kasus tersebut orang-orang yang mencoba untuk berhenti mengkonsumsi ganja dapat menjadi iritabel, sulit tidur, menurun napsu makannya, merasakan panik atau merasa ingin mengkonsumsinya lagi. Hal ini akan mulai dirasakan setelah satu hari berhenti, mencapai puncaknya di hari kedua sampai hari ketiga, dan baru menghilang di minggu pertama sampai kedua setelah berhenti mengkonsumsi. Itu adalah kemungkinan penyebab sulitnya mereka, yang merupakan pengguna lama, untuk berhenti. (3) Apalagi bila lingkungan pergaulannya sangat mendukung atau memungkinkan untuk mengkonsumsi ganja.

Gejala awal saat menghisap ganja adalah jantung akan berdetak lebih cepat, otot dan saluran tenggorok relaks dan melebar, pembuluh-pembuluh darah di mata melebar sehingga mata akan tampak memerah.

Kecepatan detak jantung yang normal adalah 70 - 80 kali per menit dan saat mengkonsumsi ganja detaknya akan naik 20 hingga 50 tambahan detak per menit bahkan pada beberapa kasus dapat mencapai dua kali lipatnya (keadaan ini akan menjadi lebih parah apabila selain ganja orang tersebut juga mengunakan obat-obatan terlarang jenis lain). Orang yang mempunyai resiko terkena serangan jantung resikonya dapat meningkat menjadi empat kali lipat dalam keadaan ini (2,4)


Setelah THC mencapai otak maka akan timbul suatu reaksi yang menyebabkan dopamine dilepaskan dari beberapa bagian otak lalu timbullah euforia/ euphoria atau keadaan relaks dan perasaan bahagia berlebihan tanpa sebab yang sering diistilahkan dengan "sedang tinggi"/ "high"/ "stoned"(4,7), berupa sensasi yang nikmat, warna dan suara akan terasa lebih intensif dan waktu serasa berjalan sangat lambat. Efek pada organ lain yang dirasakan ialah mulut akan terasa kering dan orang bersangkutan tiba-tiba akan merasakan sangat lapar dan haus(4). Meningkatnya napsu makan ini disebabkan oleh adanya reseptor cannabinoid di pusat rasa lapar pada area hipotalamus yang terpengaruh. Selain itu tangan akan menjadi dingin dan gemetar.(6)

Perasaan nikmat akan bertahan selama satu sampai tiga jam dan setelahnya orang bersangkutan akan mengantuk. Pada beberapa keadaan ganja dianggap dapat menyebabkan perasaan cemas, ketakutan, rasa tidak percaya (untrust) atau panik yang diakhiri dengan depresi. (4,7)














Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa penggunaan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan perubahan-perubahan kimiawi pada otak yang sama dengan yang ditemukan pada penggunaan jangka panjang obat-obatan terlarang lainnya. (3)
Penggunaan dalam jumlah yang banyak dianggap dapat juga merusak sistem memori (menyimpan), sistem mengeluarkan memori (memanggil/ recall) dan penyimpangan perhatian dari satu hal ke hal yang lain. THC juga dapat mengganggu koordinasi dari gerakan dan keseimbangan saat berikatan dengan reseptor di daerah cerebellum (otak besar) dan bagian ganglia basalis. Bagian otak ini adalah bagian yang mengurus sistem keseimbangan, postur, koordinasi gerakan, dan kecepatan untuk bereaksi. (4)














Dalam sebuah penelitian selama lima belas tahun di Swedia (Karolinska Institutet, Departement of Social Medicine, Huddinge), berdasarkan jumlah pemakaian terhadap resikonya, dikatakan bahwa orang yang lebih sering mengkonsumsi ganja memiliki resiko yang semakin tinggi menderita Skizofrenia/Schizophrenia (salah satu penyakit kejiwaan) dibandingkan dengan yang tidak. (11)

Wanita hamil yang tetap mengkonsumsi ganja dapat membahayakan proses pembentukan otak janin yang dikandungnya karena THC dapat masuk ke dalam peredaran darah janin melalui plasenta. (University of Aberdeen research). Kadar THC yang ditemukan di dalam darah janin kira-kira sama dengan pada darah ibunya. Selain itu THC juga dapat masuk dan mencemari ASI (air susu ibu). (9,10) Dengan kata lain ibu yang mengkonsumsi ganja akan membagikan THC kepada janin yang dikandung atau anak yang disusuinya.

Di Indonesia ganja digolongkan kedalam narkotika. Udang-undang yang mengaturnya adalah Undang Undang Republik Indonesia no.22 tahun 1997 tentang Narkotika. Dalam bab I pasal 1 dari undang-undang tersebut tertulis: "Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Mentri Kesehatan." (12)

Mau atau tidak mau mengkonsumsi ganja adalah hak tiap orang. Pilihan ada di tangan kita masing-masing.

sumber:
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Cannabis

2. http://www.a1b2c3.com/drugs/mjgrow9d.htm
3. http://www.nida.nih.gov/infofacts/marijuana.html
4. http://www.nida.nih.gov/researchreports/marijuana/Marijuana3.html
5. http://stason.org/TULARC/health/hemp-marijuana/03-Where-did-the-word-marijuana-come-from.html
6. http://en.wikipedia.org/wiki/Tetrahydrocannabinol
7. http://library.thinkquest.org/C005038/marj.htm
8. http://en.wikipedia.org/wiki/Hashish
9. http://www.vitabeat.com/study-smoking-cannabis-while-pregnant-can-harm-developing-fetal-brain/v/8592/
10. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=inserm2&part=A218#A218
11. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2892048?dopt=Abstract
12. http://www.dephan.go.id/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=49

Fakta tentang obat terlarang: http://www.drugfreeworld.org/#/home






12 komentar:

  1. good post..terima kasih atas informasinya,kebetulan gw jg penikmat weed.hehhee sekarang jd lebih tau tentang daun ajaib ini,thank you

    BalasHapus
  2. pengetahuan sy tentang cannabis udah lumayan bertambah dgan membaca artikel anda !

    klau bleh artiakelnya ditambah dengan gambar dri dampak-dampak negative ngeganja yaa "tpi selain ditangkap" heheheheee..
    izin share ya puisinya "GANJA"..ty

    BalasHapus
  3. sob izin share ya puisinya keren banget

    BalasHapus
  4. weed...weed...weed......ga ada orang ngonsumsi weed trus ngebunuh or korup, so why..???
    thanx for sharing

    BalasHapus
  5. izin share tentang artikelnya :)

    BalasHapus
  6. dengan membaca artikel ni saya lebih tau tentang ganja..
    maksih banyak bos atas infonya..mantap..

    BalasHapus
  7. penjelasan tentang ganja ni saya jadi lebih tau tentang apa saja danpa yang disebabkan kalo seseorang kebanyakan mengkomsumsi nya..
    makasih banyak atas informasinya gan.

    BalasHapus
  8. mantap bos artikelnya...
    makasih atas infonya bos..
    lantrus post nya bos.

    BalasHapus
  9. Hati" sob. cepu kontlo jaksel

    BalasHapus